Jumat, 12 November 2010

PEMERINTAH HARUS MEMPERCEPAT PENYELESAIAN PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG 'ALANG ALANG LEBAR' KRUI LAMPUNG BARAT

Oleh : Dwi Karyanto / Direktur Eksekutif LSM Lumbung Informasi Tepat Akurat

Pembangunan Lapangan Terbang di Krui Lampung Barat, merupakan satu bukti bahwa pemerintah pusat memiliki pemikiran tentang potensi daerah Krui, peletakan batu pertama dilakukan disaat pemerintahan Lampung Barat dibawah kendali Bupati Erwin Nizar, M.Si dan seluruh masyarakat mendukung program dimaksud, termasuk dalam pembuatan Badan jalan masuk Bandara masyarakat bersedia rumahnya untk diganti rugi .

Pembangunan landasan pacu bandara dimaksud sudah terlaksana, namun panjang landasan harus di perpanjang kembali. Melihat kebelakang prinsif pembangunan bandara merupakan konsep pemerintah pusat untuk antisipasi dan pengendalian bencana 'SUNAMI ' di daerah Lampung Barat, namun menurut pemahaman penulis apa yg penulis lihat bahwa didaerah Krui sudah merupakan salah satu tujuan wisatawan Mancanegara, terbilang sudah cukup banyak touris yg melancong ke Krui dengan tujuan wisata. Data yang didapat setiap bulan Mei hingga Desember jumlah touris yg menuju Krui setelah mereka ke Bali sudah mencapai ratusan bahkan ribuan touris, artinya keberadaan Bandara Alang Alang Lebar (nama ini penulis berikan karena sesuai dgn daerah tempat membangunnya / Lioh Buntor - red bahasa lampung) yg tadinya hanya sebagai antisipasi bencana alangkah baiknya bandara tersebut ditingkatkan menjadi Bandara Domestik.

Penulis berkeyakinan pemerintah pusat tdk berkeberatan dalam peningkatan status bandara. Dan melihat dari sumber dana pembangunan perlu kiranya penulis sampaikan bahwa hanya dana pusat yg dominan tersalurkan (APBN) sementara dana Kabupaten dan Propinsi sangat mengecewakan, seharusnya pemerintah Lampung Barat menganggarkan dana setiap tahun untk pembangunan Lapangan terbang dimaksud, karena sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah Lampung Barat untuk menganggarkan dalam APBD .

Pada prinsipnya ketika pembangunan tersebut dilakukan oleh pemerintah pusat ( APBN), ketika itu pula pemerintah Lampung Barat dapat membuat kebijakan bagaimana serta apa yang harus dilakukan untuk mempercepat terselesaikanya pembangunan dimaksud. Penulis melihat dari dekat sangat kurang sekali keterlibatan pemerintah Lampung Barat dalam menganggarkan dana sebagai bukti keterlibatan pemerintah Lampung Barat terhadap percepatan penyelesaian Bandara "ALANG-ALANG LEBAR " dimaksud .

Melihat keberadaan potensi pariwisata di Krui - lampung barat sudah membanggakan dimana keberadaan tourism mancanegara sudah cukup ramai dan silih berganti, ini menunjukan satu grafik betapa tingginya keinginan para wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke pantai atau lokasi lokasi wisata yang ada di krui lampung barat . oleh sebab itu sebagai salah satu faktor pendukung yang harus disediakan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, bagaimana secepat mungkin Bandara yang berada di Krui dapat segera terselesaikan dengan cepat sehingga dapat beroperasi, selain untuk penanggulangan bencana. Bandara dimaksud lebih memperjelas fungsinya sebagai bandara yang bersifat bisnis yang akan menjadi sarana datang dan perginya para wisatawan baik yang datangnya dari mancanegara maupun dari lokal.

Melihat kenyataan yang ada dan tidak bisa dipungkiri bahwa Krui merupakan daerah yang sudah dikenal sejak dulu ketika krui masih dibawah kabupaten Lampung Utara, sedari dulu para wisatawan mancanegara sudah memulai berkunjung ke Krui untuk melakukan kegiatan slancar atau surfing di laut Krui. guna mendongkrak sebuah inkam daerah tentunya pemerintah lampung barat harus memiliki konsef jelas dan tidak ragu, bahwa apa yang diprogramkan akan menghasilkan pemasukan daerah, oleh sebab itu perencanaan daerah menyangkut pembangunan yang akan dilaksanakan tentu harus matang dan memiliki niat bersahaja .

Artinya dalam menopang kegiatan dan pembangunan di Lampung Barat, agar memiliki dampak kemajuan bagi seluruh masyarakat, baik kesejahteraan maupun lapangan pekerjaan yang akan dirasakan masyarakat, maka pola dasar pembangunan harus menggerakan skala prioritas pembangunan, dan penulis menilai bahwa sektor priwisata di lampung barat tidak bisa ditawar lagi harus ditekan lebih dulu dan lebih teranggarkan, guna apa yang menjadi harapan masyarakat Lampung Barat dan daerah lain yang memiliki kepentingan terhadap keindahan alam Krui (pariwisata bahari) - tolak ukur sebagai pembanding dapat dicontohkan ketika lebaran penulis melihat seluruh sudut pantai di Krui semua dipenuhi pengunjung, namun pemerintah Lampung Barat tidak terpikir untuk membangun tempat membuang air (kamar mandi atau WC) setidaknya yang lebih simple lokasi Lapangan Labuhan Jukung sebagai pilot projek pariwisata di Krui saja hingga saat ini belum terlihat adanya sentuhan pemerintah secara serius .

Penulis berpikir bahwa antara Bandara dan lokasi pariwisata yang ada tentulah memiliki satu kaitan yang sangat erat dan harus di upayakan kebersamaan dalam pembangunanya . karena kedua proyeksi pembangunan ini selalu saling mendukung dan relevansi konsef selalu berdekatan, dan dilihat dari sektor lain misalnya perkebunan dan perikanan juga tidak kalah pentingnya dalam arti jalur bisnis bagi penjualan hasil produksi perkebunan maupun produksi perikanan nantinya di Krui .

Pemerintah Lampung Barat harus mengakui bahwa Krui merupakan daerah potensial dari segala potensi daerah, dan tidak bisa dipungkiri bahwa Krui TELAH MENYUMBANGKAN PAD yang besar sejak masih bernaung dibawah kabupaten Lampung Barat, dan sampai saat ini PAD Lampung Barat Krui Masih mendominisir tingkat prosentasi terutama Sektor Kehutanan, Kelautan dan perikanan, Sektor pertanian, sektor perkebunan, dan sektor pariwisata, Krui memegang peringkat tertinggi PAD dari beberapa sektor dimaksud . Pemerintah Lampung Barat segera harus mengakui hal ini, bahkan sektor pertambanganpun sangat menggairahkan dalam kurun waktu beberapa waktu, sektor ini akan membuat grafik peningkatan PAD Lampung Barat yang menggairahkan. Artinya pemerintah Lampung Barat harus penuh perhatian atas perencanaan program pembangunan didaerah Krui, marilah kita memulai membangun dengan perencanaan yang sifatnya berpegang teguh pada adanya potensi bukan sekedar karena adanya bnesar kecilnya persebaran penduduk, karena apabila dimulai dengan mengalahkan kepentingan politik semata, maka segera dapat diwujudkan satu kesatuan yang tidak terpecahkan atas Lampung Barat. Lampung Barat adalah satu kesatuan yang terikat saling membutuhkan antara daerah satu dengan daerah lainya (satu kecamatan dengan kecamatan lainya saling ketergantungan).

Rakyat berpesan untuk sang pemimpin untuk menghidupkan semua suasana didaerah Lampung Barat yang memiliki masyarakat yang majemuk terdiri dari berbagai suku dan dapat hidup rukun dan damai. Semoga kedepan Lampung Barat menjadi daerah yang kuat dan mampu mengikuti selera rakyat yang sesungguhnya, tanpa sebuah pembohongan pembelokan dan kemunafikan.

DPRD Lampung Barat yang memiliki kinerja yang baik dan profesional serta mengerti akan keadaan daerah akan mampu mencerna bagaimana Lampung Barat kedepan. Sehingga tidak terkesan DPRD Lampung Barat hanya sebuah lembaga pelengkap penderita saja atau hanya sebuah lembaga yang bisa dimanfaatkan oleh kepala daerah saja dengan permainan permainan lama yang menyesatkan dan merugikan rakyat.

Apa yang menjadi keinginan dan cita cita kita bersama, bisa segera tercapai dengan maksimal dan baik, tanpa kesan bahwa Lampung Barat ini hanya sebuah kerajaan yang dipimpin sang NAGABONAR .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar