Sabtu, 08 Februari 2014

Ketika Menggerakan KPRPBL Organisasi Pertama Pejuang Pemekaran


Dwi YuliKaryanto Dalam Lingkar perjuangan : Organisasi Pergerakan Pertama yang menggaungkan Isuu Kabupaten Pesisir Barat, diTahun 2003 saya menyisihkan waktu untuk masuk di organisasi ini yang saat itu pakum dan tidak ada gerakan, konon karena ada gesekan yang tidak sehat diantara pengurus . Saya belajar memahami bagaimana KPRPBL dan sejarah silamnya atau sejarah berdirinya, akhirnya saya memahami bagaimana Under dan sistem kerjanya .

Didalam organisasi ini ada Bung Asharsani, SH ( Almarhun ), dia seorang penggagas di KPRPBL, setelah saya masuk beliau sudah tidak aktif dan disebabkan adanya selisih idealisme pemikiran dengan ketua, sebelum saya menjabat sekretaris KPRPBL jabatan penggerak Organisasi ini dijabat oleh Ustad Auza'i Alwi dan Ketua Bung Khairullah , AY . Saya berupaya menjalankan amanah masyarakat Krui sebagai Sekretaris Umum KPR-PBL ( Komite Perjuangan  Rakyat Pesisir Barat Lampung } , dan saya mulai dengan satu konsef mengembalikan semangat perjuangan dengan menggelar sebuah acara di Krui yaitu " SILATURAHMI AKBAR " dan dengan Moto Menuju Krui Ibukota itu salah satu moto Bung Khairullah, AY . Terkendala di dana tentunya , dan semua organisasi sama penyakit Kronisnya yaitu Dana dan opererasional .

Saya dan beberapa rekan lainya tidak putus asa, dan saya mengambil alih semua perencanaan termasuk penggalian dana ketika itu, dibulan oktober 2003 saya beserta rekan saya Mrah Yusuf ( Alm) keliling mencari dana dengan menemui beberapa rekan pengusaha dan alhamdulillah terkumpul uang sebesar 10 . 000.000 ( Sepuluh juta ) dan ada penyumbang terbesar saat itu masih dalam catatan saya dan tak akan pernah saya lupakan . 

Satu hal yang juga tak pernah saya lupakan, bahwa tidak semua pejabat dilambar ketuka itu mendukung perjuangan pemekaran , termasuk anggota DPRD lambar, sangat rasanya saya gambarkan, memang begitulah perjuangan namanya, pahit getir selalu dirasakan . Namun puji syukur acara yang kami rencanakan dapat terselenggara sesuai agenda dan sukses, walaupun tanpa kehadiran satupun wakil rakyat ketika itu .

Saya membaca situasi politis ketika itu, kenapa niat masyarakat untuk maju dangan melakukan proses pemekaran tidak begitu mendapat respon baik dari pemerintah dan anggota DPRD Lambar ketika itu, dan jawabanya yang bisa saya jelaskan hanya satu, bahwa apabila Krui ( Pesisir Barat) jadi sebuah Kabupaten sendiri , Maka liwa akan sepi . Dan pada dasarnya sehararusnya tidak demikian . 

Acara silaturahmi Akbar sukses digelar, dan saya memberikan sebuah pandangan kepada Ketua setelah acara dimaksud, yaitu hal ini harus digongkan secara menyeluruh sampai kepusat dan daerah lain dimana ada dan keberadaan masyarakat krui . Namun tidak mendapat respon, jadilah KPRPBL sebagai sebuah Organisasi Pergerakan Lokal . Akan tetapi saya secara berkala membuat issu dimedia massa, dengan tujuan situasi ini harus tetap memanas . 

Cacian dan circaan senantiasa timbul dari berbagai kalangan, dan semua mengatakan bahwa tidak akan mungkin Krui menjadi Kabupaten , begitulah sulitnya dalam berjuang, secara mendasar perjuangan pesisir barat selalu mendapat perlawanan dari pihak dalam, terutama Anggota DPRD lambar yang juga berasal dari Dapil Krui, akan tetapi semua skenario politis harus dilawan secara politis, dan saya melakukan itu demi kelanjutan perjuangan . 

Pondamen Sejarah ***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar