Selasa, 02 Agustus 2016

Sumber Daya Alam Tolak Ukur Kemajuan Bisnis Daerah

DWI YULI KAARYANTO

Kondisi serta keadaan berbagai potensi alam daerah pesisir barat merupakan landasan dasar mengenal modal majunya daerah termasuk grafik bagaimana menilai kesejahteraan masyarakat, dan tentunya potensi tersebut terlebih dahulu harus digali dan diolah dari bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi . Selama ini potensi selalu dijual dengan kondisi barang mentah sehingga harga yang diharapkan tidak begitu menggiurkan, ditambah selama itu Krui ( Pesisir Barat ) belum menjadi sebuah kabupaten . Saat ini sudah seharusnya pemerintah bersama masyarakat harus berpikir lebih maju dalam pemanfaatan potensi daerah yang sangat berharga . 

Seperti contoh keberadan " Damar Mata Kucing " yang sungguh menjadi " Primadona " dan jika boleh potensi damar yang ada dilakukan pengamanan dengan menerbitkan " Peraturan Daerah " menyangkut hal tersebut, walaupun sudah terlambat degan dibabatnya pohon damar dibeberapa wilayah kecamatan di kabupaten pesisir barat sehingga menurunnya produksi damar mata kucing, namun tetap bahwa potensi ini harus di " Lestarikan " tentunya pemerintah harus melindungi keberadaan pohon damar . 

Kita boleh belajar dari harga penjualan atau harga beli dari satu kaleng Pernis bisa mencapai 100 ribu hingga 250 ribu rupiah, ini sebuah tanda bahwa pemerintah pesisir barat harus memulai pemikiran atas potensi dimaksud, sehingga selama ini daerah hanya menjual bahan mentah seharga 30 - 50 ribu per kilogram, jika dilakukan pengolahan, sudah barang tentu harga bisa lebih baik dan secara tidak langsung bila dibangun " Pabrik Pengolahan" dapat menyerap tenaga kerja sehingga secara tidak langsung daerah akan mampu menekan angka " Pengangguran "  dan menepis " Derajat Kemiskinan Masyarakat " artinya semua " Program Pemerintah " tentu akan mengarah pada tujuan dimaksud . 

Selain potensi " Damar Mata Kucing " masih banyak potensi daerah lainya yang bisa dikelola dan dilakukan pengolahan sehingga bisa bermanfaar lebih besar guna kemaslahatan masyarakat daerah khususnya, seperti potensi Kelautan, Pertambangan dan Hutan Tanaman Industri merupakan potensi penopang yang sangat besar bisa diharapkan membuat serta menambah besaran PAD ( Pendapatan Asli Daerah ) dan sangat disayangkan apabila potensi ini hanya dikelola oleh pihak perusahaan perorangan yang tidak jelas bagaimana terhadap daerah dan masyarakat . 

Sudah waktunya pemerintah pesisir barat melakukan analisa serta membuat kebijakan yang jelas - jelas mampu mengangkat harkat serta martabat daerah serta martabat masyarakat, sehingga tidak ada kesan " Ayam Mati Dilumbung Padi " atau Haus Dibawah Pancuran " dapat diuraikan bahwa potensi pertambangan kedepan pemerintah harus segera melakukan " Revitalisasi " atas semua perusahaan " Industri Pertambangan " yang sudah berdiri didaerah dimana keberadaan mereka selama ini tidak begitu jelas, baik perekrutan karyawan maupun sumbangsih terhadap daerah, dan akan lebih baik pemerintah menerapkan pengelolaan oleh " BUMD " ( Badan Usaha Milik Daerah ) dan tentunya segala hal yang dilakukan dapat terpantau dengan baik . 

Dalam dekade saat ini tentu pemerintah harus bekerja keras melakukan sosialisasi terhadap masyarakat untuk lebih sadar dalam memahami sebuah kemajuan , sehingga secara tidak langsung masyarakat pesisir barat akan lebih mampu menerima segala bentuk kondisi yang mungkin secara drastis terjadi perubahan dan sejokyanya bisa diterima oleh masyarakat dan mereka akan tau bahwa sesungguhnya pelaku usaha nantinya adalah masyarakat pesisir barat, namun hanya pemerintah yang mengendalikan . 

Dalam mencapai " Target Representative " dimaksud terhadap pengolahan potensi daerah tentu semua stakholder harus sadar dan mampu berpikir cerdas dan profesional baik Eksekutif maupun Legislatif , dimana asas kepentingan yang tidak berpihak kepada rakyat harus dihentikan, sebab haruslah sadar bahwa terlepas dari kepentingan Partai sebagai wakil rakyat yang bertindak sebagai Legislative harus bertindak secara arif serta mampu mendukung kebijakan pemerintah pesisir barat dalam setiap program unggulan dimaksud, sebab hasil akhir yang akan dituju tentu menyelamatkan kehidupan masyarakat daerah pesisir barat yang saat ini masih pada tahap miskin, dimana IPM ( Indek Pembangunan Manusia ) masih dibawah 7 dan semua pihak tentunya harus sadar akan kondisi ini . 

Dengan niat baik, maka mudah-mudahan kondisi dimaksud bisa segera berubah dan semua pihak bisa saling menjaga dan memadukan kemampuan dalam membangun " Kabupaten Pesisir Barat " yang kita cintai bersama .  

Penuis : Dwi Yuli Karyanto


Tidak ada komentar:

Posting Komentar