LIDAH YANG TERGADAI
(karya : Dwi Karyanto)
Tidaklah Sama Antara Tomat Dan Timun
Berbeda Tapi Bisa Dalam Satu Wadah Dan Waktu
Manusia Memiliki Waktu Untuk Dapat Bisa
Dengan Lidah Dan Wadah Untuk Berperilaku
Tapi Lupa Akan Daratan Dalam Berperilaku
Tomat Tak Akan Menjerit Terlindas Batu
Tapi Timun Buruk Dalam Berbicara
Tak Pernah Tamat Sebuah Kehidupan Dalam Waktu
Ketika Lidahmu Beryanyi Seakan Membuat Basi
Terkesan Pagi Siang Lupa dan Hilang Saat Senja
Entah Dimana Putih Menampakan Diri
Si Merahpun Menjalar Karena Merahnya Tanah
Ternyata Ia Pun Lupa Akan Diri Dimana Wadah Yang Asli
Lidahnya Pahit Melebihi Brotowali
Singasana Terbang Bagaikan Burung Nuri Lalu Mati
Timun Mencela Dirinya Sendiri Berkata Indah Bagai Penyanyi
Tak Sadar Lalu Lupa Kursi Dan Upeti
Membawa Sejuta Hilangnya Harga Diri Mereka Yang Terintervensi
Tomat Menjadi Sebuah Kecelakaan Diri
Menyapu Gelapnya Wadah Dirimu
Karya Tak Ada Yang Abadi Menanti Diri Akan Sunyi
Seiring Hilang Makna Kepribadian Yang Akan Diabadikan
Hambar Dan Tak Tersajikan Dikala Waktu Tiba
Kau Akan Meyendiri Menatap Hati Dan Sanubari
Dengan Hati Dan Tangan Hampa Kaupun Akan Pergi Selamanaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar