Selasa, 23 Agustus 2011

Pilkada dan harapan masyarakat lambar


Perebutan Kursi Lambar satu hampir tiba dan pesta demokrasi dimaksud diperkirakan akan diikuti oleh sedikitnya 9 pasangan calon bupati dan wakil bupati, artinya dipastikan dalam Pilkada Lambar ditahun 2012 sangat ketat persaingan mencapai sebuah kemenangan. Diperkirakan calon dari wilayah liwa dan sekitarnya memiliki peluang besar dalam pencalonan dan meraih kemenangan, sementara calon dari pesisir belum memperlihatkan sikap serius dalam pencalonan dan masyarakat tidak begitu antusias atas pemilukada dimaksud, iya kita harus “ Waspada “ dalam menentukan sikap politis jangan sampai terulang kedua kali kekecewaan masyarakat krui, pengukuran target peluang suara dan mata pilih harus benar benar menjadi pertimbangan calon asal krui atau pesisir, sehingga dimungkinkan akan terjadi banyak tarik menarik kepentingan pada 2012 mendatang khusus di krui atau pesisir .

Jumlah kandidat wilayah atas diperkirakan akan cukup banyak calon karena memang dimungkinkan dengan alasan yang pasti, karena jumlah mata pilih wilayah atas cukup padat diantaranya, suoh, sumberjaya, way tenong dan skincau . Dan untuk perebutan suara diwilayah ini masih sangat dimungkinkan untuk 6 pasang calon atau bakal calon bupati dan wakil, oleh sebab itu perkiraan perebutan suara diatas atau diwilayah dimaksud akan direbut oleh kandidat yang selalu melakukan sosialisasi rutin kepada masyarakat .

Menyangkut peta politik di pilkada mendatang akan berubah total terhadap perbandingan pilkada 2007 yang lalu, sebab dari jumlah calon saja sangat jauh berbeda, dan bagi para calon yang hanya berniat sebagai pemecah suara tentu tidak bisa diharapkan dipilkada mendatang, karena akuratisasi penelahan masyarakat semakin peka serta kepentingan masyarakat yang semakin tinggi atas hasil pilkada sebagai resonansi politis untuk lima tahun kedepan, sebagai penentu bagaimana kedepan kehidupan masyarakat lampung barat . Masyarakat pesisir akan lebih konsentrasi memilih calon dari atas yang jelas latar belakang serta keberanian termasuk kelihaian spekulasi bagaimana membangun lampung barat kedepan, sehingga masyarakat pesisir krui lebih cenderung memilih kandidat asli wilayah atas, dengan harapan akan membangun konsolidasi secara keseluruhan wilayah lampung barat tanpa terpecahkan . artinya tidak ada perbedaan antara wilayah atas atau wilayah krui semua adalah satu kesatuan dan secara terintegrasi sempurna kedepan, sehingga asas keadilan dan pemerataan pembangunan akan terlaksana dengan baik .  ( Dwi Karyanto ) #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar