Minggu, 09 Maret 2014

Cobalah Untuk Cerdas Memilih Wakil Rakyat Kita

Maret /10/2014

Assalamu'alaikum , Wr.Wb : 

Masyarakat pada era saat ini sudah seharusnya lebih cerdas dalam bersikap menggunakan hak pilihnya atas siapa wakil rakyat yang akan dipilih guna seterusnya mewakili dirinya di Lembaga Legislatif . Tentu selaku wakil rakyat harus memiliki nilai lebih dari masyarakat biasa dan merupakan standar untuk berkompetisi dalam pesta demokrasi . 

Berbagai sumber informasi saat ini sudah cukup banyak guna memberikan pencerdasan kepada rakyat indonesia dalam hal mengetahui semua kejadian yang saat ini berlangsung, baik didalam negeri maupun diluar negeri, TV, Radio, Jejaring sosial , Fb, Twiter, BBM, Hp dan banyak lainya dalam arti pasilitas yang mampu mendukung kecerdasan rakyat, saya berpendapat sejokyanya rakyat sudah pada tahap memulai sistem pemilahan dalam berpikir, mana pigur manusia yang mampu didaulat sebagai wakil rakyat atau pemimpin rakyat sekaligus selaku manusia yang akan menghantarkan sebuah sikap yang dibutuhkan rakyat, guna melahirkan makna kelangsungan hidup yang membuat arah kepada kebaikan dan lebih-lebih kesejahteraan yang dirasakan , bukan hanya simbol dan khayalan belaka . 

Saya berharap para generasi yang sudah mengenal IT dan berkecimpung dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan baik sebagai, LSM,Ormas, Jurnalis, Cendikiawan, mari kita membangun satu komitmen bahwa kita hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang sesungguhnya, mampu memberikan memberikan pencerahan kepada rakyat dengan satu modal kemampuan yang ada pada diri kita , kita manfaatkan sebagian kehidupan kita guna membangun hubungan sosial yang baik dengan satu konsef bahwa pembelajaran kepada masyarakat yang masih terbilang sederhana dalam berpikir . Apa jadinya bangsa kita bila kepedulian pemuda yang memiliki jenjang pendidikan yang mumpuni tidak mau berbuat positif untuk daerah dan bangsa, karena yang kita lihat sangat banyak soal dilapangan yang tidak terjawab secara baik, arif dan bijaksana. Dan terlalu banyak kepentingan praktis belaka dan pembohongan prgogram serta berujung kepada praktek korupsi dan manipulasi . 

Kita harus mengembalikan kebanggaan jati diri kita, belum terlambat guna memberikan sesuatu terbaik bagi rakyat, tidak perlu menunjukan sikap gagah-gagahan karena seragam Organisasi, karena sepantasnya apa yang kita sandang adalah untuk menyelamatkan sisa keterpurukan yang ada dilingkungan masyarakat bangsa indonesia . Saat ini mendekati Pemilihan Legislatif betapa membuat hal aneh dan mencengangkan masyarakat mulai mempermainkan peran kebodohan" dengan meminta dirinya dibeli " oleh para Caleg, inikah yang harus kita mainkan dan tentu sama artinya masyarakat berupaya menjual dirinya guna kepentingan uang yang tidak seberapa dan terjadi permainan kotor dan seharusnya tidak terjadi . 

Marilah kita selalu tidak bosanya memiliki rasa malu dan malu akan diri kita, wakil rakyat merupakan simbul seseorang yang cerdas, bijak dan berkarakter, karena emban amanah dipikul oleh dirinya, dan tentu seorang wakil rakyat harus memiliki kepribadian serta mampu berbicara hal yang bermanfaat, bukan justru mengikuti apa yang dimainkan oleh masyarakat dengan tujuan hanya melepaskan nurani dan mengharapkan uang sebagai imbalan disetiap sosialisasi, hal ini bukan standar tapi sama halnya dengan membuka ruang " Pelacuran Politik " ini sudah tidak benar dan harus dihentikan segera .

Jangan pernah kita mensalah artikan " Pesta demokrasi " sebagai pesta bagi-bagi uang atau perlengkapan lainya, karena hal ini bisa saya artikan bahwa "penciftaan teori pemangsa" dimana masyarakat timbul selaku "Pemangsa" atas calon wakil rakyat .  Dan di desa atau pekon kepala desa harus mampu memberikan sebuah nuansa yang manusiawi didalam percaturan Politik di negeri ini, tentu akan lebih mulia apabila masyarakat melalui komponen pemerintahan desa mampu membangun sebuah " Komitmen" yang baik diantara seorang Caleg dengan masyarakat didesa . 

Membangun sebuah komitmen tentunya harus mendahulukan kepentingan riel masyarakat, bukan pula sebuah kepentingan sekelompok manusia abrak yang hanya segelintir . Keterbatasan pendidikan politik masyarakat bangsa dan masyarakat daerah khususnya bukan justru harus dibiarkan, kewajiban kita selaku manusia yang lebih dahulu memahami akan arti sebuah aturan tentunya harus menjembatani hal ini, karena semua masalah bangsa dalam hal penerapan sistem berpolitik yang dapat disinonimkan saat ini sebagai sistem " Pelacuran Politik " yang saya sebutkan diatas jangan sampai terjadi secara berkelanjutan dan berkepanjangan, karena bangsa ini harus lebih maju peradapan dalam politik, bukan justru membuat pasca pesta demokrasi sebagai sebuah " Pasar Tradisional " guna mengeruk keuntungan dari para Caleg . 

Saya selaku penulis merasa tertantang dengan issu, informasi yang berkembang saat ini dimasyarakat kita, ini artinya lebih cendrung kita melatih masyarakat bangsa ini sebagai sosok " Siraja Tega " yang berani memaksakan kehendak dalam dalih usulan ini dan itu kepada Caleg , dan apa yang saya ungkapkan semoga berharap semua kita memahami apa sesungguhnya tujuan kita melakukan Pesta Demokrasi . Apabila diantara manusia sudah tidak berani berbuat guna saling mengingatkan, maka sebuah alur penutup keterbukaan hati bagi kita semua, dan seterusnya maka akan mati rasa dan perasaan kita selaku warga bangsa yang berbudi luhur serta memiliki nilai sosial yang tinggi, dengan harapan apa yang saya ungkap dan sudah saya seimbangkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi, mulai saat ini tanamkan satu nilai kepribadian dalam diri kita, berpijaklah dengan sebuah keyakinan yang tinggi, bahwa bangsa akan bangkit dengan keberadaan masyarakat bangsa yang cerdas dan mampu berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan nilai spiritual masing-masing kepada Tuhan Yang Maha Esa . " Semoga Bermanfaat " 

Penulis     : Dwi YuliKaryanto Bin Sutoyo , MR 
Asal         : Putra Daerah Krui Pesisir Barat Lampung 
Aktifitas   : Penggiat Organisasi 
Contack    : 0821 - 8617 -3540  

Kesimpulan Tulisan : Mengajak seluruh masyarakat agar menjadi cerdas dalam berpolitik,serta menunjukan sikap yang mulia, tidak menyusahkan hidup dan menjual kehormatan diri dalam lingkungan serta berpijak pada kemampuan yang ada dalam diri, selanjutnya mampu memberikan kontribusi kepada orang lain . 

Wassalam'mualaikum Wr.Wb 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar