Senin, 18 Agustus 2014

Kompetisi Moral Membangun Pesisir Barat Tercinta


Sebuah kebanggaan setiap insan hidup adalah bagaimana dirinya bisa bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lebih - lebih bermanfaat bagi banyakorang, itu sebabnya setiap manusia ingin menjadi dirinya dan menjadi milik banyak orang, ratusan, ribuan bahkan jutaan orang ingin sekali memilikinya, namun terkadang banyak hal yang harus dihadapi dan dijalankan dengan penuh kehati -hatian . Saya ingin sekali mengajak saudaraku sekalian terutama yang berada di kabupaten " Pesisir Barat" dimana saya berdomisili , Lahir, Besar, sekolah dan bertempat tinggal bersama keluarga, istri dan anak-anak tercinta dan yang menjadi belahan jiwa bagi diri dan pribadi yang kurasakan selama ini . Salamku buat semua .......;


Sebuah kejujuran sudah seharusnya tumbuh dalam diri kita, terutama jujur siapa diri kita, dan saya merasa sangat banyak kekurangan dan sangat banyak sekali kekurangan itu saya miliki, namun mungkin tak masalah saya berandai bahwa dalam hidup ini kita harus senantiasa berupaya untuk hal - hal kecil lalu secara perlahan berkiprah serta berbuat yang besar - besar, namun semua harus diukur sesuai kemampuan diri kita, dan kemampuan dimaksud jelas sebuah kemampuan yang ada dalam diri kita, sebut saja itu kecerdasan seta kemampuan emosional diri, sehingga akan lebih terarah bahwa hidup kita akan melangkah kearah mana, kemana tujuan langkah kita, apa saja yang harus sudah ada sebagai bekal kita menggapai satu tujuan dalam pemikiran kita serta siapa saja yang akan disertakan dalam perjalanan dimaksud, tentu kita tidak sendiri bukan dan ada pihak - pihak dan kerabat kita yang sudah dipastikan bisa duduk satu gerbong dan bisa saling mengerti antara satu dengan lainya, termasuk dengan diri kita sendiri, namun saya akan mengajak saudaraku sekalian melakukan sebuah " Spiritual Ringan" dimana singkatnya sudahkah diri kita sendiri berdamai dengan diri kita sendiri ? Mungkin ini sebuah pertanyaan lucu , akan tetapi hanya diri kita yang bisa menjawab apa sebenarnya yang sedang berkecamuk dalam diri kita ( Katakan Bathin Kita) apa sebenarnya yang sedang terjadi , dan tentu sayapun tidak akan tau , lantas bagaimana caranya agar orang lain bisa tau siapa dan bagaimana kita dan diri kita sudah berdamai atau belum dengan diri kita sendiri ? .


Saya akan membawa sahabat, saudara sekalian duduk sedikit dalam perenungan jati diri dan politik, saya tidak pernah sekolah dalam hal ilmupolitik, dan saya tidak pernah belajar tentang ilmu psikologi, sebab saya hanya tergolong manusia yang harus pengetahuan dan selalu kurang dalam hal ilmu pengetahuan saja, sebab itu saya senantiasa mendengarkan apa saja yang dikatakan oleh orangtuaku, teman-teman bahkan apa yang dikatakan oleh orang yang membenciku selalu aku dengar dengan konsentrasi yang tinggi, dan bisa saya katakan ini semua adalah bangku kuliahku setiap hari dan tanpa buku diriku bisa belajar antar sesama . 


Mungkin anggapan saya selama ini hanya Allah, SWT Tuhan yang Maha segalanya yang sangat layak difuji, itu sebabnya saya tidak akan pernah memuji siapapun selain Dia ; termasuk banyak yang mengatakan ini kelemahan diri saya, tidak melakukan hal hal yang membuat orang lain merasa dipuji, namun hal ini saya anggap sebagai sebuah "KEYAKINAN DIRI" dimana manusia hidup harus memiliki "KARAKTER" dan hal dimaksud tidak akan pernah luntur dengan campur tangan pihak lain, baik sisi pembicaraan maupun ajakan , karakter itu kukuh dan harus kukuh sekeras " Gunung Batu " 

Nah saatnya kita mengupas apa yang menjadi judul atau tema pembicaraan kita diatas, sebab saya tak ingin teman-teman mengatakan saya "Bicara " diluar jalur atau judul, namun sebelumnya mari kita semua mempersiapkan diri dan duduk pada posisi yang sebenarnya dan jangan lupa akan "Ukuran Baju dan Celana Kita " hehehehehehehe, .... maaf jika saya sedikit gurau atau guyon , kita bicara kenyataan dan kejujuran kok . Saya dulu punya teman dan orangtua teman saya itu seorang Bupati disebuah daerah tingkat . II yang sangat kaya potensinya , bisa saya katakan bahwa daerah yang dipimpin adalah daerah penghasil minyak dan batubara, mungkin saudara - saudara bisa menebak daerah mana yang saya katakan ......? Bapak teman saya mengatakan kepada teman-temanya , namun saya mendengar dengan jelas sekali, saat itu bapak teman saya itu berbicara diareal taman atau kebun dirumah dinasnya, banyak sekali tanaman ditaman rumah dinas atau rumah kediaman bupati, diantaranya pohon Mahoni, Pohon Rambutan, Durian dan juga banyak binatang peliharaan diantaranya , Rusa, Ular dan Buaya yang ditempatkan dikolam khusus dikediaman dinas tersebut . 

Terbayang sudah kita akan isi taman tersebut, sedikit saja kita mengingat beberapa jenis tanaman dan hewan yang ada, semua menjadi simbul kenikmatan dan penderitaan, namun keganasan dan kebiadapan juga ada disana, bagaimana kita memaknai ini semua ...?? ah masa aku gak capek menulis melebihi Cerpen dalam waktu dua jam saja, menurut saudara - saudara bisa gak ya .....?? oya sampai lupa, sedikit saya cerita bahwa almarhum " Ibunda " tercinta dulu seorang Guru, kebetulan ibunda mengajar mata pelajaran "Bahasa Indonesia"  saya merasa bahwa bakatku sedari kecil suka mengarang , bisa jadi ini bakat turunan dari Ibunda Tercinta dan saya bangga dengan Ibunda, kebetulan ini bulan " Berpulangnya " Ibunda Tercinta ya dibulan Agustus , kalau tidak salah Ibunda Berpulang 10 Agustus 2009 . sudah lima tahun ibunda berpulang, semoga ibunda damai disisiNya , Ibu anakmu mengenangmu,izinkan anakmu mendoakanmu agar Ibu Damai dan Bahagia, serta Tenteram dalam Surga Nya , ..... Amin ....3X ... 


Orangtua segala-galanya bagikita tentu kita berharap selalu do'a dan restu orangtua kita, selama hayat dikandung badan . Oya, saya akan mengajak saudara sedikit kearah politik , dan tentunya tidak semua senang dengan ungkapan hal politik karena dalam politik semua tidak bisa diukur dengan real, semua kebanyakan berjalan seperti menebak durian, kadang menebak baik ternyata busuk, begitu juga sebaliknya . namun khusus yang saya bicarakan bagi saudara kita yang saat ini sedang Kasmaran ingin jadi Bupati di pesisir barat, saya mungkin tidak akan menampik sebuah " Kemungkinan " karena semua hanya memainkan kemungkinan dalam hal politik, akan tetapi semua harus menggunakan hitungan , dan seringlah menghitung - hitung,terutama siapa diri kita, bagaimana kita dan apa saja yang sudah kita perbuat dalam hidup ini, dan sering -sering kita melihat bintang dilangit namun jangan lihat ketinggianya, akan lebih baik memperhatikan jarak antara bintang satu dengan lainya ....? bisakah terukur jarak tersebut oleh kita  ? tentu jawabanya tidak bisa ... tapi kita bisa melihat bintang - bintang tersebut, walaupun tak bisa memegangnya secara langsung . 

Aduh rasanya saya capek sekali, tadi siang habis bersih bersih ruangan toko depan rumah,tapi belum selesai semuanya , mungkin besok dilanjutkan bersih - bersihnya . dan sedikit saja kita bahas masalah agaimana cara berkompetisi menjadi orangnomer satu di pesisir barat, tentu pertama harus membeli perahu untuk alat berlayar , karena tanpa perahu kita tidak bisa berlayar dan perahu sangat mahal harganya , karena kompetisi satu ini cukup alot dan jelas semua perlengkapanpun harus dibeli dengan uang, dan uang memang bukan segalanya, tapi sebuah kieharusan dan yang nomer wahid yang harus disiapkan oleh para kompetitor .

Nah rasanya selebihnya kita mulai besok harus mengeluarkan kocek untuk membeli meteran, sehingga kita semua bisa mengukur apa yang harus kita ukur agar tidak kebablasan mengalami kekecewaan dan memiliki patokan diri dalam berkhayal, tapi saya bukan guyon dan ini sebuah kenyataan yang harus diungkap secara jelas dan penuh hati -hati . Sekali lagi saya mohon maaf kepada saudara semua.... sekalilagi saya merasakan capek yang sangat berlebih, dan saya sudah terbiasa mengukur kemampuan secara real, oleh sebabnya saya berharap saudara sekalian juga bisa sama dengan saya, jadi cobalah kita mengukur diri kita , sudah pantaskan ataubelum , nafsu itu tak terlihat namun bisa nampak terlihat oleh orang lain, tapi marilah kita bersabar dan berdo'a agar kita senantiasa selamat dalam berpikir dan bernafas ... hehehehehehehehee, 

Oya ... bagi yang sudah memiliki meteran saya ucapkan selamat, daripada tertawa yang kurang bermanfaat , saya akan lebih baik mengajak saudara sekalian berpikir lebih dalam " apa modal kita sudah cukup untuk mencalonkan diri menjadi pemimpin didaerah pesisir barat, atau jadi bupati dikabupaten pesisir barat , daripada harus menahan malu lebih baik kita beribadah yang sesuai dengan kemampuan kita masing -masing, tapi jujur saya bukan menaruh kebencian , akan lebih baik saya mengingatkan agar tidak menampakan ambisi yang melampau batas alias ambisius , SALAM KEBERSAMAAN ; 

____________________________________________________________
Pikiran Hati Belum Tentu Sama Dengan Hati ( Dwi Karyanto Sutoyo ) 
____________________________________________________________

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar