Rabu, 09 Maret 2016

Pemimpin Harus Lentur Kala Bermain I Pesisir Barat Episode 1

Setiap pemimpin memiliki karakter cara dirinya memimpin, pembangunan karakter tentu diharapkan stabil dan ketika seseorang menjadi pemimpin, maka kebenaran yang sesungghnya bukan pada dirinya melainkan ada pada rakyat yang dipimpinya . Rakyat saat ini tidak secara keseluruhan bisa dibohongi dan alasanya tegas " Bahwa Rakyat Sudah Cerdas " . 

Penulis : Dwi Karyanto
Sebuah kajian sederhana bahwa diera Otonomi Daerah, lahir sikap yang diberi nama tergelincirnya sikap dan tindak tanduk dalam menghadapi iklim baru, bisa saja mulut berkata baik dan sesungguhnya tayangan hati sebenarnya tidak satupun manusia yang mengetahui kedalamanya . 

Tipikal serta corak kepemimpinan telah dapat disimpulkan oleh para ahli psikologi dan penulis seperti " Arifin M. Siregar " dalam bukunya " Bagaimana Menjadi Pemimpin Yang Berhasil " kita tidak perlu membahas terlalu rinci, namun yang sangat kita hindari sebagai rakyat mendapatkan pemimpin yang ABS ( Asal Bapak Senang ) sebab dibelahan bumi dimanapun sifat serta sikap pemimpin seperti ini tidak akan memberikan nuansa yang baik , dan selalu menimbulkan masalah serta kerugian dalam masyarakat . 

Ketika bicara pemimpin pada wilayah kenegaraan atau daerah, maka seorang pemimpin bisa dikatakan sosok pigur yang sangat mampu diteladani oleh semua pihak yang dipimpinya, menjadi contoh baik kepada semua elemen yang dipimpinya, terlebih aturan sudah menjadi pijakan dalam kepemimpinan . secara sederhana seorang pemimpin merupakan penjelmaan keluhuran budi, menjiwai secara keseluruhan penderitaan rakyat, mampu menyayangi segenap jiwa atas rakyatnya, serda mampu memimpin bawahan dengan belas kasih dan memiliki sifat melindungi, mengajari serta meluruskan kondisi yang kurang baik menuju baik secara cepat dan cermat . 

Pemimpin senantiasa memiliki kelembutan dalam bicara, tidak mudah melontarkan kata-kata yang menyakiti perasaan siapapun yang dihadapi, namun lebih dari itu pemimpin akan banyak diam setelah melihat apa sesungguhnya yang harus dikerjakan dan seorang pemimpin jatuh sebagai manager yang handal . Dimana ia tak akan menyibukan diri dimana pekerjaan dimaksud bukan merupakan pekerjaan pada level " Manager " . 

Pemimpin mampu senantiasa menjaga hati semua pihak yang dipimpinya, sehingga ia akan menjadi sosok yang layak dipanuti . Sangat jelas bahwa tidak satupun manusia dimuka bumi adalah sempurna, justru manusia banyak sekali kelemahan dan kekurangan dan oleh sebabnya pemimpin tidaklah selalu harus merasa benar dan sudah sewajarnya pemimpin itu tidak tinggi hati dan mau serta senantiasa bisa menerima masukan semua pihak selama yang menyampaikan pendapat tersebut dalam keadaan sehat jiwa ataupun sehat jasmani dan rohani . 

Pemimpin tidak selayaknya memutuskan sesuatu berdasarkan kemauan sendiri, banyak sekali serentetan proses yang harus dilalui dalam lingkar aturan kenegaraan serta beban etika serta moralitas dalam sebuah pengambilan keputusan, apalagi sebuah kebijakan politis harus jelas analisa serta kajian yang dilakukan sebelum keputusan tersebut diambil, sebab kebijakan yang salah akan melahirkan petaka bagi dirinya sendiri serta kerugian bagi banyak pihak . 

Penulis hanya mampu memberikan sebuah isyarat baik, tanpa berandai negatif dan senantiasa sebisa penulis melahirkan kebaikan, akan tetapi penulis mengakui bahwa tidak selamanya kebaikan ada dengan penulis, namun setidaknya dengan tulisan ini sebagai sarana saling memberikan warna hidup dalam kegelapan agar dapat menjadi cahaya terang dalam melangkah bagi siapapun yang membaca , penulis menulis hanya memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah waktu 25 menit dimalam penantian menunggu fajar tiba malam rabu ( 09/03/15 ) hingga menunggu kejadian bersejarah " Gerhana Matahari Total " ditahun 2016 ini . 

Penulis menghaturkan maaf, jika tidak terhibur dengan tulisan ini penulis maklum, sebab penulis bukan kategori penghibur, namun penulis memberikan makna sesuatu yang kabur menjadi terang tanpa kegelapan .

Phon : 082179315411 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar