Jumat, 21 Januari 2022

Sambungan : Daun Daun Berpelukan Tapi Membisu

 


Hari demi hari diana menunggu tilpon dari rian, setelah satu minggu rian menghubungi diana melalui tilpon rumah tempat diana kost, mereka saling bercerita tentang masa lalu ketika di sma, begitu bergelora hati diana serasa dirinya menemukan apa yang menjaadi harapanya, ..... ketika di sma memang diana menyimpan rasa itu terhadap rian, namun semua sebatas rasa yang tak terbalaskan, akhirnya mereka terpisah karena tempat melanjutkan pendidikan mereka berjauhan, mereka belum sempat mencurahkan rasa dihati namun tiba tiba rian meminta alamat diana di samarinda, hati diana bertambah berbunga bunga seolah rian akan segera datang kesamarinda untuk menemuinya, diana dengan cepat menyebut alamat dan rianpun mencatat alamat diana ..... dan pada akhir percakapan rian menyampaikan kepada diana, diana nanti kalau sudah sampai undangannya datang ya di hari pernikahanku, diana sangat terluka mendengar apa yang disampaikan rian melalui tilpon .... akhirnya diana melepaskan gagang tilpon dan menangis tanpa suara, hingga malam hari diana menangis dan meratapi .... dalam hatinya dirinya sangat menyesali pertemuan dengan rian jika harusberakhir seperti ini, tiba tiba ada yang mengetuk pintu dengan memanggil nama diana, sepertinya perempuan ... diana beranjak dan membuka pintu ternyata ningsih tepat berdiri di depan pintu dan mereka berdua lalu masuk kedalam rumah diana . Ningsih melihat diana seperti baru saja menangis lalu ningsih bertanya lembut kepada diana, kenapa diana sepertinya kamu sedih sekali, ada apa gerangan yang membuat dirimu sedih seperti ini ? .... ah tidak apa apa jawab diana kepada ningsih, ceritakan kesedihanmu diana ujar ningsih kepada diana, gak usah malu kita sudah seperti saudara untuk apa ditutupi kesedihanmu kepadaku, siapa tau aku bisa membantumu mengusir kessedihan yang kau alami.... sudah ningsih tak usah dibahas ya ujar diana, apa yang sedang aku alami adalah hal biasa saja, sekarang saja sudah lega kok diana berucap kepada ningsih,     lalu ningsih menjawab ya sudah kalau begitu diana, sekarang kita lebih baik makan martabak     saya baru saja kepasar lalu mampir kesini kebetulan tadi aku beli martabak kesukaanku, ayo kita makan      sembari ningsih membuka bungkus martabak,    diana mengambilkan piring di belakang, terdengar diana menjerit kepada ningsih,    kamu mau minum apa ning biar aku buatkan sekalian ya,  lalu ningsih menjawab ya diana  buatkan saya teh manis ya, diana lalu membuatkan ningsih teh manis sementara dirinya membuat air susu coklat kesukaanya . 


Duduklah mereka berdua di depan televisi dan diana serta ningsih duduk di ambal warna hijau sambil menikmati martabak bawaan ningsih sambil sesekali ningsih menghirup teh manis buatan diana yang dirinya menilai sangat pas teh manis buatan diana, ningsih berkata lisih teh buatanmu manisnya pas ya diana, mungkin sama manis dengan yang buatnya, lalu diana tertawa disambut ningsih yang tertawa terlihatlah gigi ningsih yang putih bersih dengan diiringi senyum ningsih tampak cantik ditambah adanya tai lalat di bawah mata kirinya,  ningsih yang belesteran sulawesi solo memang luar biasa menawan . 

 

Sambil bercengkerama diana dan ningsih saling bercerita dimana ningsih mengatakan kepada diana bahwa dirinya tidak lama lagi akan ke jakarta untuk menghadiri pesta salah satu saudaranya dari keluarga ayah di jakarta, diana menjawab oo begitu,     lalu diana bertanya berapa lama dijakarta   ningsih menjawab mungkin sekitar lima hari dan saya sudah mengajukan izin di kator sebab tak mungkinlah saya cuti secac tahun ini saya sudah ambil cuti di pertengahan tahun kemaren ujar ningsih kepada diana,    lalu diana bertanya kepada ningsih dimana dijakarta nya ning dan kapan acaranya disana,     ningsih menjawab sekitar tanggal 25 Diana berarti tinggal 3 hari lagi dong,  semua pada ikut ..... lalu ningsih menjawab iya dong masa anak anak mau ditinggal kan enggak mungkin diana, Jam didinding sudah menunjukan jam 20.10 menit ningsih nampaknya sedang membereskan sisa makanan yang mereka santap,     tak lama ningsih berpamitan ke diana bahwa dirinya akan pulang kerumah, mungkin suaminya sudah menunggu, kalau anak anak kebetulan ada yang mengasuh dan menjaga .  diana aku pulang ya besok kita bertemu lagi, jangan sedih ya ucap ningsih kepada diana dan istirahatlah jangan terlalu larut . sambil menenteng tas kecilnya ningsih keluar dari rumah diana dan menghidupkan motor vesva nya lalu ianya melaju keluar jalan raya menuju rumah . 

 

Sepulang nya ningsih dari ruma diana, hatinya bertanya tanya atas siapa saudara ningsih yang akan menikah saya lupa bertanya tadi, siapa ya .... namanya ? kok aku jadi kepikiran rian ucap diana lirih, gimana ya saat acara nya rian apakah diriku harus hadir atau tidak ya ? .... akan lebih baik jika aku hadir disaat acara rian nanti, biar terlihat semua dan siapa pasangan dian sesungguhnya ? .....Keesokan harinya diana berangkat kekantor sesampai dikantor diana mendapatkan ningsih sudah berada di kantor, pagi ningsih apa kabar kok pagi sekali ya , ia kebetulan aku diantar sama suamiku dan kami berangkat satu mobil, kebetulan suami mau urus rencana keberangkatan kami ke jakarta, oya begitu ya ......lalu diana bertanya yang tunggu rumah siapa ya ning , ada tetangga sebelah rumah kebetulan sudah kita anggap seperti saudara sendiri ujar ningsih kepad diana . 

 

Satu hari menjelang keberangkatan ningsih titip pekerjaan kepada diana, titip ya diana kalau ada yang sangat penting tilpon saya ya, baik ning jawab diana, semoga perjalanan kalian menyenangkan ya ning, selamat sampai tujuan ya .... oya diana nanti aku bawakan oleh oleh buatmu ya .... terimakasih ya ning . Diana semakin bertanya tanya siapa ya saudara ningsih yang akan menikah, saudaranya laki laki katanya .... jangan jangan ..... ... ( bersambung )

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar